Jakarta — Akademisi sekaligus Dosen Tetap Universitas Sulawesi Tenggara, AKBP (Purn) Dr. Rafiuddin, SH., M.Si, menyampaikan dukungannya terhadap pendirian Institut Jenderal Besar Soeharto. Hal itu ia sampaikan saat memberikan pencerahan di hadapan para deklarator serta peserta Deklarasi Institut Jenderal Besar Soeharto yang digelar pada 1 Oktober 2025 di Gedung Juang 45, Jakarta.
Menurut Rafiuddin, momentum deklarasi ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan langkah besar yang memiliki makna penting, terutama bagi keluarga Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar Soeharto.
"Deklarasi hari ini bukan hanya sekedar seremonial biasa, tetapi niat baik dari Tomi Soeharto yang mewakili keluarga besar merupakan langkah awal untuk mengangkat harkat dan martabat Jenderal Besar Soeharto sebagai tokoh pembangunan. Hal ini juga dapat dirasakan langsung oleh keluarga besar beliau, baik di kancah regional, nasional maupun internasional," ujar Rafiuddin.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Indonesia Timur memberikan dukungan penuh atas berdirinya perguruan tinggi tersebut.
"Oleh sebab itu kami, atas nama masyarakat Indonesia Timur, sangat mendukung program berdirinya Perguruan Tinggi Institut Jenderal Besar Soeharto," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rafiuddin menjelaskan bahwa institut ini akan berbeda dengan pembangunan pendidikan sebelumnya, karena dirancang sesuai dengan perkembangan teknologi modern.
"Institut ini didesain sesuai perkembangan teknologi yang memasuki era digital seperti AI, quantum 5.0 dan lain-lain, demi kemajuan dan melahirkan generasi anak bangsa yang cemerlang di masa mendatang," jelasnya.
Selain itu, pembangunan Institut Jenderal Besar Soeharto juga dirancang lebih megah dengan memperhatikan ketersediaan lahan, pengembangan ekonomi, serta terintegrasi dengan budaya unik di seluruh wilayah Indonesia.**