Jemaat Gereja JKI-GKPR Menggelar Bakti Sosial “Sukacita bagi Dunia yang Gelap”, di Panti Asuhan Kare

Nurul KRedaksi - Sabtu | 11 Oktober 2025 | WIB
Jemaat Gereja JKI-GKPR Menggelar Bakti Sosial “Sukacita bagi Dunia yang Gelap”, di Panti Asuhan Kare
FOTO : PERNUSA / ISTIMEWA


Di tengah dunia yang sering kali terasa gelap oleh berbagai pergumulan hidup, Umat Tuhan dipanggil untuk menjadi “Terang” yang membawa harapan. Kasih Kristus tidak berhenti di kata-kata, tetapi harus tampak dalam tindakan yang nyata. Dan pada Sabtu 11 Oktober 2025 Jemaat Gereja JKI-GKPR Menggelar Bakti Sosial di Panti Asuhan Karena Doa, Kota Depok,

Ketua Panitia Baksos JKI-GKPR, Yanuar Telaumbanua menjelaskan bahwa ini merupakan kegiatan baksos ke dua dalam rangkaian menyambut Natal, pada September lalu kami hadir di Panti Asuhan Pondok Kasih AGAPE, dan hari ini kami melanjutkan kegiatan ke dua ke Panti Asuhan Karena Doa, Kota Depok. dan selanjutnya kita akan berbagi kasih kepada anak jalanan serta ke lokasi lain. Ini merupakan bentuk pelayanan Diakonia, dan baksos ini merupakan wujud kita mengasihi sesama untuk melayani.

Sebagaimana Firman Tuhan dalam Matius 5:16, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga." Dimana menjelang Natal, Gereja JKI-GKPR mengambil tema "Sukacita bagi Dunia yang Gelap" rindu menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan membawa sukacita, pengharapan, dan penghiburan kepada sesama yang sedang berjuang.

Sebagai wujud kasih Kristus yang nyata, gereja melaksanakan Bakti Sosial Natal melalui kunjungan kasih ke Panti Asuhan Karena Doa di Depok. Dalam kegiatan ini, jemaat disamping mengadakan ibadah singkat juga menyerahkan bantuan, berupa kebutuhan sehari-hari serta uang tunai sebagai dukungan pendidikan bagi anak-anak asuh panti yang berjumlah 30 orang.

Kegiatan ini bukan hanya sebuah aksi sosial, tetapi juga perwujudan iman yang bekerja melalui kasih, mendorong setiap jemaat untuk bertumbuh dalam kepedulian, empati, dan semangat melayani seperti Kristus yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, ungkapnya.

Melalui Bakti Sosial “Sukacita bagi Dunia yang Gelap”, Gereja JKI-GKPR ingin menegaskan bahwa Natal bukan hanya tentang perayaan, melainkan tentang kehadiran kasih Kristus di tengah dunia yang membutuhkan terang. Kiranya melalui kegiatan ini, setiap hati yang tersentuh dan setiap tangan yang terulur menjadi saksi kasih Allah yang hidup. Sebab di dalam kasih itulah dunia yang gelap menemukan terang-Nya, tambah Yanuar Telaumbanua.

Hal yang sama juga diungkapkan Jemaat JKI-GKPR, Muliawan, bahwa kegiatan sosial ini diharapkan dapat menghadirkan kasih Kristus secara nyata kepada Jemaat maupun anak-anak Panti Asuhan Karena Doa. Gereja bersama jemaat membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan dukungan pendidikan bagi anak-anak panti. Guna menumbuhkan rasa empati, kepedulian, dan solidaritas antar jemaat GKPR. Hari ini kami bersama-sama hadir sebagai panggilan untuk melayani sesama dengan kasih dan kepedulian, sesuai dengan teladan Tuhan Yesus, ungkapnya.

Kegiatan sosial ini juga diharapkan dapat membantu anak-anak panti agar mendapatkan kebutuhan dasar dan dukungan pendidikan, serta menguatkan hubungan kasih antara jemaat dan masyarakat sekitar, juga menumbuhkan kesadaran jemaat akan pentingnya menghadirkan kasih Kristus melalui tindakan nyata. Kegiatan ini, diharapkan setiap jemaat mengalami sukacita yang sejati - sukacita yang muncul saat kita berbagi kasih, menjadi terang, dan menyalakan pengharapan di hati sesama.

Sementara Pengurus Harian Panti Asuhan Karena Doa, Kota Depok, Matius Maryono mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas kunjungan Jemaat Gereja Kesadaran Peperangan Rohani Pantai Indah Kapuk 2 Jakarta Utara, yang hari ini telah hadir membantu anak-anak Panti Asuhan Karena Doa, serta melayani anak-anak dengan doa serta bantuan Kebutuhan keseharian serta bantuan pendidikan, Kiranya Tuhan yang akan membalas akan apa yang sudah diberikan kepada kami, semoga anak-anak semakin semangat dalam belajar.

Dimana anak-anak yang ada di Asrama Panti Asuhan Karena Doa, mereka datang dari berbagai daerah, seperti Papua, NTT, Jawa Tengah, Jawa Barat serta Jabodetabek, dimana mereka adalah anak yang hanya memiliki ibu saja, bapak saja, bahkan ada yang Yatim Piatu, dan saat ini berjumlah 30 anak, seluruhnya belajar ada yang di TK, SD, SMP maupun SMA/K, kalau dahulu ada yang sampai kuliah, namun saat pandemi Covid beberapa waktu lalu, sehingga sekolah hanya sampai SMA/K dan setelah lulus kita salurkan kerja, agar mereka bisa Mandiri, ungkapnya. (Red).