Cupli Risman: Satukan Pemuda Indonesia, Ryano Pemuda Hebat, Semakin Cemerlang Di Masa Depan

Biro JakartaRedaksi - Selasa | 12 April 2022 | WIB
Cupli Risman: Satukan Pemuda Indonesia,  Ryano Pemuda Hebat, Semakin Cemerlang Di Masa Depan
FOTO : PERNUSA / ISTIMEWA

Cupli Risman: Satukan Pemuda Indonesia, Ryano Panjaitan Pemuda Hebat, Semakin Cemerlang Di Masa Depan

Muhammad Ryano Satrya Panjaitan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Masa Bakti 2022-2025 pada Kongres XVI yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat Minggu (8-10/4).

Kongres dengan tema "Pemuda Satu Untuk Indonesia Maju" ini merupakan gabungan kubu Ketua Umum KNPI yang pecah dan melebur dalam “Satu Kongres-Satu KNPI" dengan misi mempersatukan Pemuda Indonesia.

Sebelum Ryano Panjaitan ditetapkan secara akiamasi, ada dua calon lainnya maju pada Kongres tersebut, yaitu Devanda Aditya Putra dan Lisman Hasibuan.

Namun jelang pemilihan satu persatu calon mundur. Dengan demikianGerikian Ryano Panjatan langsung ditetapkan dalam Forum Kongres sebagai Ketua Umum KNPI terpilih secara akiamasi.

Dalam keterangan tertulisnya, Ryano mengucapkan terima kasih kepada tiga mantan Ketum KNPI yaitu Raden Andreas Wardhana, Mustahuddin dan Noer Fajriansyah yang dapat menyatukan pemuda dengan menyelenggarakan Kongres.

Kongres digelar untuk memilih kepengurusan KNPI Bersatu sebagai wadah berhimpunnya organisasi kepemudaan.

Sudah saatnya kembali menempati rumah bersama demi persatuan pemuda Indonesia semakin kuat. Mari kita bergandengan tangan agar pemuda Indonesia menjadi kuat, kata Ryano dalam orasinya, Minggu (10/4).

la juga bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh anggota DPP KNPI, SC, OC, DPD KNPI, para pimpinan OKP yang dapat mengikuti Kongres KNPI sehingga berjalan dengan baik dan tertib.

Di akhir pidatonya, Ryano juga kembali menyinggung soal visi activistpreneur yang Digaungkan olehnya pada masa pencalonan lalu.

Ini merupakan ide mendorong aktivis muda yang memiliki kemandirian ekonomi dan tidak sakedar mengejar politik kakuasaan dan jabatan yang berujung pada pragmatisme atau politik transaksional, pungkasnya. (SIB/Red)